Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan petani di kawasan lumbung padi (food estate) Kalimantan Tengah sudah mulai melakukan panen raya atas hasil tanaman mereka. Hasil panen para petani tersebut sekitar 5,6 ton sampai 6,4 ton per hektar (Ha).
"Food estate, sudah mulai panen, mungkin Kamis (4/2) atau Jumat (3/2) Pak Menteri Pertanian akan panen di sana," ujar Dirjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Sarwo Edhy dalam RDP dengan Komisi IV, Selasa (2/2).
Ia menyatakan hasil panen petani tersebut lebih tinggi dari rata-rata panen sebelum program food estate yang hanya 3 ton - 4 ton per ha. Oleh sebab itu, ia mengklaim jika program gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil meningkatkan produksi pertanian.
"Artinya, kalau menurut kami food estate ini berhasil, kira-kira begitu," tuturnya.
Namun, ia mengakui belum semua lahan di food estate telah ditanami. Itu, salah satunya terjadi di lokasi food estate di Pulau Pisau, Kalimantan Tengah.
Hingga kini masih terdapat kurang lebih 370 ha lahan food estate di daerah itu yang kosong. Itu terjadi karena sebagian lahan masih tergenang air akibat hujan serta kebiasaan petani pedalaman yang mulai bertanam mulai Februari atau Maret mendatang.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan kendala di food estate. Itu menyangkut serangan hama tikus pada tanaman milik petan.
Kondisi ini menyebabkan petani tersebut harus panen lebih awal sehingga hasil produksinya kurang maksimal. Namun, ia mengaku belum mengantongi data luasan lahan petani yang terserang hama tikus.
"Belum kami monitor (luasan lahan). Penjelasan dari Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) setelah kunjungan ke sana dan penjelasan dari Kepala Dinas Pertanian Provinsi itu ada petani yang lahannya kena tikus, daripada habis maka langsung dipanen," imbuhnya.
Sebelumnya, kepala negara meminta jajarannya untuk menyelesaikan program food estate di Sumatera Utara (Sumut) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun ini. Pasalnya, ia menilai lumbung pangan merupakan solusi dari permasalahan impor pangan.
Ia menuturkan akan mengevaluasi permasalahan pembangunan lumbung pangan di lapangan nantinya. Harapannya, lumbung pangan di Sumut dan Kalteng ini bisa menjadi acuan bagi lumbung pangan di provinsi lainnya, sehingga bisa mengatasi permasalahan impor pangan.
"Kita harus membangun sebuah kawasan yang economic scale, tidak bisa yang kecil-kecil lagi. Oleh sebab itu, kenapa saya dorong food estate, ini harus diselesaikan. Paling tidak tahun ini yang di Sumut dan Kalteng itu selesaikan," ujarnya dalam pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian 2021.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya ke blog saya,dan selalu tunggu update terbaru :)